Langsung ke konten utama

Unggulan

Snow White : Warisan Dan Keturunan Snow White (Side Story) Part 5 End

  ๐Ÿ‘‘  Bagian 28: Anak-anak Snow White – Warisan Kebaikan Snow White dan pangeran akhirnya dikaruniai dua anak: Seorang  putri  bernama  Seraphina , artinya “api surgawi” Seorang  putra  bernama  Elion , artinya “terang dari timur” Keduanya tumbuh di istana penuh kasih, tapi juga diajarkan untuk tidak sombong. Snow White sering berkata: "Kita bukan raja karena mahkota. Kita raja karena cara kita melayani." Mereka tumbuh mendengar dongeng sebelum tidur. Tapi bukan dongeng biasa—melainkan  kisah nyata ibunda mereka . Tentang hutan gelap, tujuh kurcaci, apel beracun, dan tidur panjang. Namun kisah itu tidak ditutup dengan “... dan mereka hidup bahagia selamanya.” Melainkan: "... dan dari penderitaan itu, lahirlah kebijaksanaan yang bisa diwariskan ke kalian."   ๐ŸŒฑ  Legenda Snow White dalam Cerita Rakyat Di desa-desa, kisah Snow White menjadi legenda. Anak-anak menyanyikan lagu tentangnya: ๐ŸŽถ "Di tengah hutan yang sunyi dan lebat, Hidupl...

Snow White : Kisah Ratu Jahat (Side Story) Part 3

 

๐Ÿ•ฏ️ Bagian 21: Masa Kecil Ratu Jahat – Ketika Ia Masih Seorang Gadis

Sebelum menjadi ratu yang kejam, ia hanyalah seorang gadis bernama Velena.

Velena lahir di sebuah kerajaan kecil di utara, di tempat salju turun hampir sepanjang tahun. Ia adalah anak perempuan satu-satunya dari seorang penyihir hebat dan bangsawan penguasa wilayah.

Sejak kecil, Velena dikenal cantik luar biasa. Wajahnya putih pucat seperti marmer, matanya hijau kehijauan seperti permata, dan rambutnya hitam sehitam malam. Tapi ibunya—seorang penyihir kuat—tak pernah memeluknya. Ia hanya mengajarkan sihir, pantangan, dan tentang kekuasaan.

"Kecantikan adalah kekuatan," kata ibunya.
"Tapi kekuatan harus kau pelihara. Jangan pernah ada yang lebih cantik darimu."

Velena tumbuh tanpa cinta, tanpa sahabat. Ia memandangi dirinya di cermin setiap hari, mencari pengakuan. Ia takut kehilangan pujian. Setiap kali melihat orang lain lebih cantik, ia merasa hatinya dipenuhi racun cemburu.




๐Ÿงต Bagian 22: Sang Cermin Ajaib – Warisan Kegelapan

Saat usianya menginjak 16 tahun, ibunya meninggal dunia, meninggalkan satu warisan:

Sebuah cermin bulat besar berbingkai emas, dengan permukaan hitam seperti air tenang.
Cermin itu bisa berbicara—tapi hanya kepada pemilik sejatinya.

Velena berdiri di depannya, dan bertanya pelan:

"Siapakah yang paling cantik di antara semuanya?"

Cermin menjawab:

"Engkaulah yang tercantik, wahai Putri Salju dari Utara."

Velena tersenyum—untuk pertama kalinya. Tapi senyuman itu adalah awal dari ketergantungan.

Setiap hari ia bertanya. Setiap hari cermin menjawab.
Dan semakin ia dewasa, semakin takut ia akan kehilangan jawaban itu.


๐ŸŒŒ Bagian 23: Ratu Menjadi Ibu—Lalu Musuh

Velena akhirnya dinikahkan oleh ayahnya dengan seorang raja dari selatan—ayah Snow White. Ia menjadi ratu di istana baru yang hangat, penuh bunga, dan rakyat yang ramah. Tapi ia merasa asing.

Ketika Snow White lahir, ratu melihat bayi dengan kulit seputih salju, bibir semerah darah, dan rambut sehitam malam. Ia melihat bayangan dirinya yang dulu.

Namun ada sesuatu yang berbeda. Snow White dicintai. Semua orang mengagumi sang putri kecil, dan Ratu merasa—untuk pertama kalinya—tersisih.

Setiap tahun Snow White tumbuh, cermin semakin ragu menyebut sang ratu sebagai yang tercantik. Hingga suatu hari, saat Snow White menginjak usia tujuh tahun, cermin menjawab dengan suara berbeda:

"Maafkan aku, Ratu. Snow White kini lebih cantik dari engkau."

Dan pada saat itu, segala sesuatu dalam diri Ratu runtuh.




๐Ÿง™ Bagian 24: Kejatuhan Ratu ke Dalam Kegelapan

Setelah mendengar jawaban itu, Velena tidak tidur. Ia duduk di depan cermin, meneteskan air mata. Tapi bukan air mata cinta—air mata rasa kalah.

Ia mulai membuat ramuan. Ia belajar sihir yang telah dilarang oleh ibunya dulu—sihir gelap yang bisa merusak jiwa.

Ia memanggil roh hutan untuk membimbingnya menciptakan tiga alat pembunuh:

  • Korset yang mencekik.

  • Sikat rambut yang meracuni.

  • Apel merah sempurna, dengan racun tidur abadi.

Baginya, Snow White bukan anak tirinya. Ia adalah ancaman. Bukan karena kecantikan semata, tapi karena ia menunjukkan apa yang tidak pernah dimiliki sang ratu: cinta sejati.


๐Ÿ“– Bagian 25: Surat Snow White kepada Dirinya yang Dulu

Setahun setelah menjadi ratu, Snow White menulis surat untuk dirinya yang kecil—yang dulu pernah ketakutan di hutan, yang pernah mati karena apel beracun.

Kepada diriku yang kecil,

Aku tahu kau pernah merasa sendirian. Dikhianati. Terjebak di balik dinding batu dan kaca.

Tapi ketahuilah, semuanya akan baik-baik saja.

Kau akan bertemu orang-orang kecil yang sangat besar hatinya. Kau akan mati, tapi juga bangun kembali. Kau akan menemukan cinta bukan karena wajahmu, tapi karena hatimu.

Dan yang paling penting, kau akan belajar memaafkan. Bahkan kepada orang yang mencoba membunuhmu.

Karena kekuatan kita bukan ada di kecantikan. Tapi di kebaikan.

Teruslah percaya.

Dari: Dirimu yang tumbuh menjadi Ratu.


Komentar

Postingan Populer