Di sebuah kerajaan megah, hiduplah seorang pangeran muda yang sedang mencari calon istri. Namun, ia tidak ingin menikahi sembarang gadis. Ia ingin menemukan seorang putri sejati, seseorang yang memiliki kehalusan budi dan keanggunan alami.
Bagian 1: Pencarian Putri Sejati
Pangeran telah menjelajahi banyak kerajaan, tetapi belum menemukan calon istri yang cocok.
Pangeran: (menghela napas) "Ayah, Ibu, aku ingin seseorang yang benar-benar putri sejati. Tapi bagaimana aku tahu dia adalah yang aku cari?"
Ratu: (tersenyum bijak) "Kehalusan hati dan jiwa seorang putri sejati selalu terlihat, anakku. Suatu hari, kau akan tahu."
Bagian 2: Malam Badai dan Kedatangan Tak Terduga
Pada suatu malam yang gelap, hujan turun deras disertai angin kencang. Tiba-tiba, terdengar ketukan di pintu istana.
Pelayan: (membuka pintu) "Siapa yang datang di tengah malam seperti ini?"
Di depan pintu berdiri seorang gadis muda dengan pakaian basah kuyup.
Gadis: "Maafkan aku, aku tersesat dalam badai. Bolehkah aku berteduh di sini malam ini?"
Ratu: (menyambut hangat) "Masuklah, anakku. Apa kau seorang putri?"
Gadis: (tersenyum) "Ya, aku seorang putri dari negeri jauh."
Ratu curiga, karena gadis itu terlihat sederhana dan tidak seperti putri yang biasa ia bayangkan. Namun, ia tidak ingin menilai hanya dari penampilan.
Bagian 3: Ujian Kacang Polong
Untuk membuktikan apakah gadis itu benar-benar seorang putri sejati, Ratu memutuskan untuk mengujinya.
Ratu: (berbisik pada pelayan) "Letakkan sebutir kacang polong di bawah 20 lapis kasur di kamar tamu."
Pelayan: (bingung) "Apa yang Anda rencanakan, Yang Mulia?"
Ratu: "Seorang putri sejati memiliki kepekaan luar biasa. Jika dia merasa tidak nyaman meski ada sedikit gangguan, maka dia benar-benar seorang putri."
Bagian 4: Malam yang Tak Nyaman
Keesokan paginya, gadis itu datang ke ruang makan dengan wajah lelah.
Ratu: (tersenyum penuh arti) "Bagaimana tidurmu tadi malam, Anakku?"
Gadis: (menghela napas) "Aku tidak bisa tidur nyenyak. Ada sesuatu yang keras dan tidak nyaman di tempat tidurku. Aku seperti tidur di atas batu!"
Pangeran dan Ratu saling berpandangan, terkejut sekaligus gembira.
Pangeran: (tersenyum) "Dia adalah putri sejati, Ibu! Tidak ada yang bisa merasakan kacang polong di bawah 20 lapis kasur kecuali seorang putri sejati."
Bagian 5: Akhir Bahagia
Pangeran yakin gadis itu adalah orang yang selama ini ia cari.
Pangeran: (berlutut) "Maukah kau menikah denganku dan menjadi permaisuriku?"
Gadis: (tersenyum bahagia) "Aku akan sangat senang menjadi permaisurimu."
Pernikahan mereka dirayakan dengan meriah di seluruh negeri. Kacang polong itu disimpan di museum istana sebagai simbol kepekaan dan keanggunan seorang putri sejati.
Pesan Moral
Cerita ini mengajarkan bahwa kehalusan hati dan kejujuran lebih penting daripada penampilan luar. Putri sejati bukan hanya tentang darah bangsawan, tetapi tentang sifat dan keanggunan dalam setiap tindakan.🌟👑
.jfif)
Komentar
Posting Komentar